Kamis, 02 Januari 2014

Stop Dana Abadi Pendidikan

Pada tahun ini, pemerintah akan mencairkan bunga dari dana abadi pendidikan yang konon mencapai Rp 700 miliar.

Langkah ini perlu perhatian serius karena memang sejak awal keberadaan dana ini penuh kejanggalan. Tak hanya soal aturan, motif di balik eksisnya dana abadi pendidikan (DAP) tiga tahun belakangan juga penuh misteri. Meski pemanfaatannya untuk pendidikan menjadi kewenangan dan tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, DAP yang dalam UU APBN bernama Dana Pengembangan Pendidikan Nasional diprakarsai mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Kompas, 8/3/2010).

Setelah mewacanakan DAP pada Maret 2010, Sri memasukkan DAP dalam UU Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas UU No 47/2009 tentang APBN tahun 2010. UU APBN ini kemudian diikuti penerbitan Permenkeu No 238/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Endowment Fund dan Dana Cadangan Pendidikan pada Desember 2010. Berbeda dengan dana abadi umat yang dihimpun dari masyarakat melalui efisiensi penyelenggaraan haji, DAP diambil langsung dari 20 persen anggaran pendidikan. Besarannya 1 persen-2 persen tiap tahun. Dalam APBN 2013, DAP dialokasikan Rp 5 triliun sehingga total DAP saat ini mencapai Rp 15,6 triliun (akumulasi sejak tahun 2010).

Rabu, 12 Desember 2012

Terjemah Teks Berbahasa Inggris


Trend dalam Penelitian Pembelajaran
Penelitian pendidikan telah digolongkan (dan sering dipermasalahkan) berdasarkan tujuan, berdasarkan orientasi filosofi, berdasarkan topik, dan berdasarkan metode. Karena tujuan penggolongan ini tidak mendukung salah satu kategori tertentu atas yang lain atau menambah klasifikasi baru, kita akan merujuk pada dua kategori yang lebih luas dari penelitian pembelajaran yang didominasi penelitian lapangan diakhir tahun 1970n yaitu penelitian proses produk dan penelitian deskriptif.
Berbeda dari penelitian sebelumnya yang tidak berhasil mengidentifikasi ciri-ciri  kompetensi personal guru yang baik, sebagian peneliti menekankan usaha menjelaskan hubungan antara proses pembelajaran di kelas (kebiasaan perilaku guru) dan hasil dari pendidikan (biasanya diukur dengan tes prestasi). Dengan istilah penelitian “proses-produk”, penelitian yang menggunakan paradigma ilmiah secara umum, meskipun tidak eksklusif, menggunaan metode kualitatif untuk menghasilkan temuan-temuan yang saling berhubungan. Pengakuan terakhir terhadap pentingnya siswa sebagai variabel penengah telah menghasilkan suatu penjabaran dari paradigma (proses-proses-produk), dimana Doyle mengidentifikasikan sebagai paradigma yang menengahi proses. Meskipun penelitian proses-produk dapat dianggap baik “kesimpulan” atau “berorientasi keputusan” tergantung pada tujuan peneliti, yang terfokus pada hasil pendidikan yang memiliki daya tarik intuitif dalam era meningkatnya tuntutan akuntabilitas dari sekolah dan guru.

Review Jurnal


Cubukcu (2012) mengkaji evaluasi guru terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa pada sekolah dasar di Turki. Pengajaran yang berpusat pada siswa adalah susunan pengalaman mengajar yang berfokus pada kegiatan dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran yang memperhitungkan kepentingan, tuntutan dan, kebutuhan siswa. Menurut pendekatan ini, siswa yang dapat menemukan informasi akan lebih bernilai daripada seorang yang menghafal informasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi guru mengenai penguasaan kelas dalam hal lingkungan belajar yang berpusat pada siswa dari dimensi waktu, tempat dan infrastruktur, serta aspek psiko-sosial. Penelitian ini menggunakan model deskriptif kuantitatif. Temuan dari penelitian ini adalah evaluasi guru terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa dalam kaitannya dengan variabel yang berbeda menyoroti bahwa wilayah mengajar merupakan faktor efektif yang menempatkan pengajaran di sekolah dasar merupakan keuntungan dalam hal nilai. Guru, ketika diminta untuk mengevaluasi dimensi lingkungan belajar yang berpusat pada siswa, telah memberikan nilai tertinggi untuk dimensi psiko-sosial, diikuti oleh dimensi waktu, peralatan dan tempat.

Selasa, 09 Oktober 2012

TUGAS 5


TASK 5
1.   The dramatic solution of this murder shows why the police are depending more and more on the sketch technique to help them catch criminals.
2.      Police have long been aware of the possible mistakes of witnesses.
3.      Most of the important arrests in the last ten years were the result of the making of sketches.
4.      The process of modernization can include the introduction of modern technology to the village and villagers.
5.      A more important object in this case in not the villages but the villagers.

Selasa, 25 September 2012

TUGAS 4


TASK 4
1.      a. The man in white is my teacher
b. The man whose shirt is white works in the post office.
c. The man who is wearing a white shirt passes my house every day.
2.      a. The Balinese dance is the ritual dance called “Baris”.
b. The Balinese dance the name of whice is “Baris” is a ritual dance.
c. This Balinese dance is called “Baris”. It is a ritual dance.
3.      a. The Balinese girl whose name is Luh Sudari has visited several countries.
b. That Balinese girl is Luh Sudari. She has visited several countries.
c. That girl who has visited several countries is a famous Balinese dancer.

TUGAS 3


TASK 3
1.      I don’t like the girl whose hair is very short.
2.      Whose pen did you use yesterday?
3.      Whose big house are you going to buy?
4.      Can you see the boy whose body is very fat fat over there?
5.      The gantleman whose name is Mr. Bill is a doctor.
6.      The woman whose daughter studies at this faculty also works at the hospital.
7.      Is that the girl whose name is Siti?
8.      The old man whose son has just passed away live alone.
9.      The boys over there whose uniforms are black and white are our students.
10.  Whose car did John drive last nigth?

Minggu, 23 September 2012

KELEMAHAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA


A.   PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aset yang sangat berharga bagi perkembangan suatu bangsa. Suatu negara tidak akan bisa maju tanpa pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan suatu bangsa harus mendapatkan perhatian yang lebih untuk menciptakan generasi-genarasi penerus bangsa yang berkualitas.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya tenaga-tenaga pendidik yang berkualitas. Namun, pada kenyataannya banyak sekali masalah-masalah yang timbul terkait dengan tenaga kependidikan, sehingga menyebabkan kualitas peserta didik yang kurang bagus. Oleh karena itu, sebagai tenaga pendidik kita wajib mengetahui kelemahan-kelemahan tenaga pendidik yang masih dijumpai saat ini beserta dampaknya terhadap peserta didik, sehingga kita akan menjadi tenaga pendidik yang benar-benar berkualitas.

TUGAS 2


TASK 2
1.      The Santee River was badly flooded.
2.      Kwon Pal showed the beggar boys how to make desks out of old wooden boxes.
3.      Kwon Pal bought the polish and other supplies needed by the shoeshine boys.
4.      A small yacht named “Witchcraft” disappeared right off Miami harbour.
5.      Suddenly Dan Burack sent a call for help to the Coast Guard.

TUGAS 1


TASK 1
1.      Skating is not looked upon as personal sport but a national pastime.
2.      In the fishing villages, the men had titlle to do in the water.
3.      The ice can support a small boy skimming over it.
4.      Those young people have a few secret meetings in some place.
5.      In 1977 Captain James Cook was trying to find a new route for travel by water.

Jumat, 07 September 2012

Upaya Mengatasi Permasalahan Guru di Indonesia


           Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan yaitu guru, dana, kurikulum, SDM non guru, fasilitas & sumber belajar, sarpras, ipoleksosbudhanstab. Diantara beberapa faktor tersebut faktor guru lah yang sangat mempunyai pengaruh besar terhadap mutu pendidikan. Jika guru yang ada dalam suatu bangsa mempunyai tingkat kualifikasi atau kompetensinya rendah, maka mutu pendidikan dalam bangsa tersebut bisa dipastikan rendah juga. Akan tetapi sebaliknya, jika tingkat kualifikasi atau kompetensi guru dalam suatu bangsa tinggi maka mutu pendidikan dalam bangsa tersebut bisa dipastikan tinggi.
Jadi upaya untuk terus meningkatkan kompetensi guru di Indonesia ini memang harus selalu ditingkatkan guna untuk pendidikan bangsa yang lebih maju misalnya melalui, workshop, PLPG, PPG, studi lanjut, dan sebagainya.