Rabu, 12 Desember 2012

Terjemah Teks Berbahasa Inggris


Trend dalam Penelitian Pembelajaran
Penelitian pendidikan telah digolongkan (dan sering dipermasalahkan) berdasarkan tujuan, berdasarkan orientasi filosofi, berdasarkan topik, dan berdasarkan metode. Karena tujuan penggolongan ini tidak mendukung salah satu kategori tertentu atas yang lain atau menambah klasifikasi baru, kita akan merujuk pada dua kategori yang lebih luas dari penelitian pembelajaran yang didominasi penelitian lapangan diakhir tahun 1970n yaitu penelitian proses produk dan penelitian deskriptif.
Berbeda dari penelitian sebelumnya yang tidak berhasil mengidentifikasi ciri-ciri  kompetensi personal guru yang baik, sebagian peneliti menekankan usaha menjelaskan hubungan antara proses pembelajaran di kelas (kebiasaan perilaku guru) dan hasil dari pendidikan (biasanya diukur dengan tes prestasi). Dengan istilah penelitian “proses-produk”, penelitian yang menggunakan paradigma ilmiah secara umum, meskipun tidak eksklusif, menggunaan metode kualitatif untuk menghasilkan temuan-temuan yang saling berhubungan. Pengakuan terakhir terhadap pentingnya siswa sebagai variabel penengah telah menghasilkan suatu penjabaran dari paradigma (proses-proses-produk), dimana Doyle mengidentifikasikan sebagai paradigma yang menengahi proses. Meskipun penelitian proses-produk dapat dianggap baik “kesimpulan” atau “berorientasi keputusan” tergantung pada tujuan peneliti, yang terfokus pada hasil pendidikan yang memiliki daya tarik intuitif dalam era meningkatnya tuntutan akuntabilitas dari sekolah dan guru.

Review Jurnal


Cubukcu (2012) mengkaji evaluasi guru terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa pada sekolah dasar di Turki. Pengajaran yang berpusat pada siswa adalah susunan pengalaman mengajar yang berfokus pada kegiatan dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran yang memperhitungkan kepentingan, tuntutan dan, kebutuhan siswa. Menurut pendekatan ini, siswa yang dapat menemukan informasi akan lebih bernilai daripada seorang yang menghafal informasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi guru mengenai penguasaan kelas dalam hal lingkungan belajar yang berpusat pada siswa dari dimensi waktu, tempat dan infrastruktur, serta aspek psiko-sosial. Penelitian ini menggunakan model deskriptif kuantitatif. Temuan dari penelitian ini adalah evaluasi guru terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa dalam kaitannya dengan variabel yang berbeda menyoroti bahwa wilayah mengajar merupakan faktor efektif yang menempatkan pengajaran di sekolah dasar merupakan keuntungan dalam hal nilai. Guru, ketika diminta untuk mengevaluasi dimensi lingkungan belajar yang berpusat pada siswa, telah memberikan nilai tertinggi untuk dimensi psiko-sosial, diikuti oleh dimensi waktu, peralatan dan tempat.