Rabu, 12 Desember 2012

Review Jurnal


Cubukcu (2012) mengkaji evaluasi guru terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa pada sekolah dasar di Turki. Pengajaran yang berpusat pada siswa adalah susunan pengalaman mengajar yang berfokus pada kegiatan dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran yang memperhitungkan kepentingan, tuntutan dan, kebutuhan siswa. Menurut pendekatan ini, siswa yang dapat menemukan informasi akan lebih bernilai daripada seorang yang menghafal informasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi guru mengenai penguasaan kelas dalam hal lingkungan belajar yang berpusat pada siswa dari dimensi waktu, tempat dan infrastruktur, serta aspek psiko-sosial. Penelitian ini menggunakan model deskriptif kuantitatif. Temuan dari penelitian ini adalah evaluasi guru terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa dalam kaitannya dengan variabel yang berbeda menyoroti bahwa wilayah mengajar merupakan faktor efektif yang menempatkan pengajaran di sekolah dasar merupakan keuntungan dalam hal nilai. Guru, ketika diminta untuk mengevaluasi dimensi lingkungan belajar yang berpusat pada siswa, telah memberikan nilai tertinggi untuk dimensi psiko-sosial, diikuti oleh dimensi waktu, peralatan dan tempat.


Penelitian ini mengkaji alokasi guru baru sekolah dasar di Chili, penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar guru baru yang berkualifikasi lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan di sekolah yang bagus dari sisi sosial ekonomi atau di sekolah dengan prestasi akademik baik. Sebaliknya, di sekolah-sekolah yang kurang bagus, mungkin mendapatkan guru baru dengan hasil ujian yang buruk dan yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang sama dengan sekolah asalnya. Oleh karena itu, untuk mencapai distribusi yang lebih adil dari guru yang berkualitas merupakan tantangan bagi Chile jika tujuannya adalah untuk mengurangi kesenjangan pencapaian antara sekolah dengan murid dari status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan lebih rendah. Penelitian ini menggunakan model ekonometrik yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik antara guru baru sekolah dasar yang sangat berkorelasi dengan berbagai jenis sekolah bersubsidi di mana mereka bekerja 18 bulan setelah lulus dari program pelatihan guru awal. Temuan penelitian ini mengkonfirmasi perlunya studi tentang pola penempatan pekerjaan pertama guru baru, jika guru baru dengan kualifikasi awal rendah cenderung untuk memulai karir mereka bekerja di sekolah yang kurang bagus-di mana guru yang berkualifikasi tinggi akan sangat dibutuhkan-sangat mungkin bahwa mereka juga akan tinggal di sekolah yang sama atau pindah ke sekolah yang sama (dirugikan). Oleh karena itu, sebuah studi awal yang menjelaskan-alokasi pekerjaan di suatu negara-subsidi sekolah di Chile adalah penting, apalagi sekarang setelah bertahun-tahun sistem pelatihan awal guru yang sangat tidak diatur, dua undang-undang yang relevan sedang dibahas di parlemen. Salah satu mengusulkan bahwa ujian nasional dari lulusan guru -yang sampai sekarang telah sukarela-harus menjadi wajib, dan harus dilalui dalam rangka untuk dipekerjakan di setiap sekolah negeri bersubsidi. Lebih lanjut ditetapkan bahwa hasil yang diperoleh oleh masing-masing lembaga pelatihan guru awal harus dipublikasikan.
Meckes, L. and Bascopé, M. 2012. Uneven Distribution of Novice Teachers in the Chilean Primary School System. Education Policy Analysis Archives Vol. 20, No. 30, pp.1-27. Diunduh tanggal 04 Desember 2012 dari http://epaa.asu.edu/ojs/article/view/1017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar