Cubukcu (2012) mengkaji evaluasi guru
terhadap lingkungan belajar yang berpusat pada siswa pada sekolah dasar di
Turki. Pengajaran
yang berpusat pada siswa adalah susunan pengalaman mengajar yang berfokus pada
kegiatan dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran yang
memperhitungkan kepentingan, tuntutan dan, kebutuhan siswa. Menurut pendekatan
ini, siswa yang dapat menemukan informasi akan lebih bernilai daripada seorang
yang menghafal informasi tersebut. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui
evaluasi guru mengenai penguasaan
kelas dalam hal lingkungan
belajar yang berpusat pada siswa dari dimensi waktu, tempat
dan infrastruktur, serta aspek psiko-sosial. Penelitian ini menggunakan model deskriptif
kuantitatif. Temuan dari penelitian ini adalah evaluasi guru terhadap lingkungan
belajar yang berpusat pada siswa dalam kaitannya dengan variabel yang berbeda
menyoroti bahwa wilayah mengajar merupakan faktor efektif yang menempatkan
pengajaran di sekolah dasar merupakan keuntungan dalam hal nilai. Guru, ketika
diminta untuk mengevaluasi dimensi lingkungan belajar yang berpusat pada siswa,
telah memberikan nilai tertinggi untuk dimensi psiko-sosial, diikuti oleh dimensi
waktu, peralatan dan tempat.
Penelitian ini mengkaji
alokasi guru baru sekolah dasar di Chili, penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar guru baru yang berkualifikasi lebih mudah
untuk mendapatkan pekerjaan di sekolah yang bagus dari sisi sosial ekonomi atau di sekolah dengan prestasi akademik baik. Sebaliknya, di sekolah-sekolah yang
kurang bagus, mungkin mendapatkan guru baru dengan hasil ujian yang buruk dan
yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang sama dengan sekolah
asalnya. Oleh karena itu, untuk mencapai distribusi yang lebih adil dari guru
yang berkualitas merupakan tantangan bagi Chile jika tujuannya adalah untuk
mengurangi kesenjangan pencapaian antara sekolah dengan murid dari status
sosial ekonomi yang lebih tinggi dan lebih rendah. Penelitian ini menggunakan
model ekonometrik yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik
antara guru baru sekolah dasar yang sangat berkorelasi dengan berbagai jenis sekolah bersubsidi di mana mereka bekerja 18 bulan setelah lulus dari program pelatihan guru awal.
Temuan
penelitian ini mengkonfirmasi perlunya studi tentang pola penempatan pekerjaan pertama
guru baru, jika guru baru dengan kualifikasi awal rendah cenderung untuk
memulai karir mereka bekerja di sekolah yang kurang bagus-di mana guru yang berkualifikasi
tinggi akan sangat dibutuhkan-sangat mungkin bahwa mereka juga akan tinggal di sekolah
yang sama atau pindah ke sekolah yang sama (dirugikan). Oleh karena itu, sebuah
studi awal yang menjelaskan-alokasi pekerjaan di suatu negara-subsidi sekolah
di Chile adalah penting, apalagi sekarang setelah bertahun-tahun sistem pelatihan
awal guru yang sangat tidak diatur, dua undang-undang yang relevan sedang
dibahas di parlemen. Salah satu mengusulkan bahwa ujian nasional dari lulusan guru
-yang sampai sekarang telah sukarela-harus menjadi wajib, dan harus dilalui dalam
rangka untuk dipekerjakan di setiap sekolah negeri bersubsidi. Lebih lanjut ditetapkan
bahwa hasil yang diperoleh oleh masing-masing lembaga pelatihan guru awal harus
dipublikasikan.
Meckes,
L. and Bascopé, M. 2012. Uneven Distribution of Novice Teachers in the Chilean
Primary School System. Education Policy Analysis Archives Vol. 20, No. 30, pp.1-27.
Diunduh tanggal 04 Desember 2012 dari http://epaa.asu.edu/ojs/article/view/1017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar